Klik Dapet Duit

Kamis, 21 Januari 2010

Kereta Khusus Perempuan-India

Kamis, 21 Januari 2010, 20:31

India Operasikan Kereta Khusus Perempuan

Liputan6.com, New Delhi: Perempuan sering menjadi obyek tindak kekerasan dan pelecehan seksual terutama saat ada dalam tempat yang padat misalnya kereta api. Untuk melindungi mereka dari tangan-tangan jahil penumpang pria, pemerintah India, baru-baru ini, mengoperasikan kereta khusus perempuan.
Keputusan pemerintah India disambut gembira para perempuan yang selama ini merasa kurang nyaman ketika bepergian menggunakan ular besi ini. "Ini kereta yang bagus, kami dapat bepergian dengan aman, sekaligus merasa nyaman. Kami menyukai kereta khusus perempuan ini," kata warga bernama Maya Verma.
Sebelumnya Dinas Kereta Api India mengoperasikan satu gerbong khusus di setiap pemberangkatan. Namun kebijakan ini mendapat keluhan karena kereta tidak mampu menampung seluruh penumpang kaum hawa yang seringkali harus berdesak-desakan dengan para lelaku sehingga membuat tidak nyaman.
Untuk sementara kereta khusus ini hanya dapat dinikmati oleh perempuan yang berdomisili di New Delhi, Mumbai, Chennai, dan Kalkuta. Kereta atau gerbong khusus seperti ini bisa menjadi contoh bagi pelayanan dan peningkatan layanan bagi penumpang perempuan khususnya di kawasan Jabodetabek. Wa...h,asyik juga tuch.......

Korsel Mengeluarkan Kebijakan Aneh

Kamis,21 Januari 2010, 20:43

VIVAnews - Program unik dikeluarkan Pemerintah Korea Selatan. Pemerintah menginstruksikan pada para pegawainya untuk segera pulang dan membuat bayi.

Seperti dimuat laman BBC, kemarin, Rabu 20 Januari 2010 pukul 19.00, Kementerian Kesehatan Korea Selatan mematikan seluruh lampu di gedungnya.

Tujuannya, agar para pegawai cepat pulang ke rumah. Tak hanya untuk berkumpul dengan keluarga, para staf diharapkan menambah jumlah anggota keluarganya.

"Kami akan mematikan semua lampu, di manapun, bahkan di ruangan pers untuk para reporter," kata juru bicara Departemen Kesehatan, seperti dimuat The Korea Times.

Program ini tak hanya berlangsung sekali. Tapi akan diuji coba tiap bulannya.

Korea Selatan punya masalah dengan penduduknya. Sementara di negara-negara berkembang pemerintah berusaha membatasi jumlah kelahiran, negeri ini justru kekurangan bayi.

Korea Selatan adalah negara dengan tingkat kelahiran terendah, bahkan lebih rendah dari negara tetangganya, Jepang.

Meningkatkan angka kelahiran kini jadi prioritas pemerintah Korea Selatan.

Negara ini sedang bingung menghadapi jumlah orang lanjut usia yang makin banyak.

Di masa depan, ini bisa jadi masalah besar. Korea Selatan akan kekurangan tenaga kerja produktif, sebaliknya dana kesehatan yang dibutuhkan para seniornya terus membengkak.

"Tidak lama, anak-anak kita akan terbebani mengurus para orang tua. Korea Selatan akan kehilangan daya untuk berkompetisi dalam perekonomian global karena kekurangan tenaga kerja. Ini isu penting yang dihadapi negeri ini," kata Menteri Kesehatan Korea, Jeon Jae Hee.

Usaha Kementerian Kesehatan menambah jumlah bayi, jadi bahan candaan di Korea Selatan. Kementerian Kesehatan dijuluki 'Kementerian Perjodohan'.

Bagaimana tidak, organisasi pegawai jadi rajin mengadakan pertemuan pegawai atau gathering. Tujuannya, mendorong para birokrat untuk saling mengenal, jatuh cinta, menikah, dan tentu saja membuat banyak anak - sesuai yang diharapkan pemerintah.

Intinya, para pegawai Kementerian Kesehatan diminta jadi garda depan menyukseskan program membuat anak.

Hadiah berupa voucher dengan jumlah menggiurkan ditawarkan bagi para pegawai yang berhasil memiliki anak lebih dari satu.

Namun, usaha pemerintah ini bukan berarti bebas kritik. Para kritikus mengatakan bukan banyaknya jumlah anak yang jadi masalah, yang dibutuhkan adalah bagaimana memenuhi ongkos pemeliharaan anak dan pendidikan bagi para pasangan muda.

Solusi Langsing


Kamis,21 Januari 2010, 20:10
KOMPAS.com — Para pencinta cokelat kini tak perlu cemas lagi dengan makanan favorit mereka. Pasalnya, kini telah diciptakan sejenis cokelat yang dapat melangsingkan tubuh.
Para ahli di Spanyol menciptakan panganan yang dinamai Lola. Panganan ini mengandung zat penahan rasa lapar, namun rasanya sama dan memuaskan seperti cokelat. Tapi dari sisi tampilan, Lola masih kalah dibandingkan cokelat konvensional. Lola memiliki warna kehijauan karena terbuat dari bahan-bahan yang digunakan untuk penurun berat badan.
Cokelat ini mengandung suplemen spirulina, alga kecil dengan tingkat nutrisi yang tinggi seperti vitamin A dan B12 yang bermanfaat menurunkan berat badan.  Perusahaan Spanyol pembuat cokelat ini, Cocoa Bio, juga mengklaim produk ini mengandung asam amino spesial agar pemakan cokelat ini merasa tak lapar dan mencegah mereka dari kelebihan makan.
Makanan ini juga mengandung fenilalalin, asam amino yang dapat menstimulasi kolesitokinin, hormon peptida yang dikeluarkan otak untuk menekan rasa lapar. Cokelat Lola tak mengandung kolesterol, dan membantu pencernaan dengan meningkatkan tingkat bakteri yang sehat.
Cocoa Bio mengatakan bahwa cokelat ini 100 persen alami dan dibuat menggunakan cokelat asli dari Peru dan Santa Domingo. Salah satu penemunya, Armando Yanez, mengatakan, cokelat ini mempunyai rasa yang kuat dan bersifat antioksidan.
“Orang perlu satu atau dua cokelat sekitar 1 jam sebelum makan. Mereka akan merasa cukup penuh dan makan lebih sedikit setelahnya,” ujarnya.
Lola dihadirkan pertama kalinya pada acara cokelat internasional di Madrid, Spanyol. Cokelat ini dijual lima atau 30 buah per kotak, tapi pembuatnya sedang berpikir untuk mengenalkan sebuah paket mini sebagai cara menurunkan berat badan.
Mereka juga bergegas menjualnya untuk versi Natal. Meski demikian, cokelat ini hanya tersedia di Spanyol dan dijual sekitar 5 poundsterling atau sekitar Rp 70.000 untuk satu kotak berisi lima buah.

Muslim di mata warga AS

Kamis, 21 Januari 2010
Penulis : Prita Daneswari
 
Warga AS Lebih Curiga kepada Muslim daripada Penganut Lain
NEW YORK--MI: Sebuah hasil survei menunjukkan kecurigaan warga Amerika Serikat terhadap umat Islam ternyata dua kali lebih tinggi daripada terhadap penganut agama lain seperti Kristen, Yahudi, atau Buddha.

Sekitar dua per tiga warga AS mengakui mereka hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai Islam, meski sebagian besarnya mengaku tidak menyukai kepercayaan itu. Hasil analisis itu dirilis pada Kamis (21/1) oleh Gallup World Religion Survey. Analisis itu merupakan bagian proyek untuk menemukan cara meningkatkan sikap toleransi antara warga AS dan umat Islam.

Presiden Barack Obama dan staf administrasinya ingin memperbaiki citra warga AS di mata umat Islam. Banyak analis yang juga mempelajari ekstremisme itu mengatakan umat Islam AS yang merasa diasingkan dari masyarakat lebih rentan untuk memikirkan hal-hal yang radikal. Dari survei itu, lebih dari setengah warga AS mengatakan mereka tidak berprasangka buruk terhadap umat Islam. Namun, 43% mengakui mereka memiliki sedikit prasangka terhadap muslim. Sekitar 18% responden memiliki prasangka terhadap Kristen, 15% terhadap Yahudi, dan 14% terhadap Buddha.

Saat ditanya mengenai pengetahuannya tentang Islam, mereka mengetahui hanya tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali. Sebagian besar responden memercayai umat Islam menginginkan perdamaian. Meski memiliki pengeahuan tentang Islam, bukan berarti prasangka mereka akan berkurang. Namun, warga yang sama sekali tak memiliki pengetahuan tentang Islam lebih memiliki prasangka buruk. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui lebih jauh mengenai ajaran Islam. Responden yang mengaku rutin beribadah lebih dari satu kali seminggu lebih mungkin memahami Islam sebagai agama yang baik.

Analis senior Dalia Mogahed menjelaskan orang yang religius lebih mungkin mempertimbangkan prasangka atas kejahatan moral dan biasanya lebih memiliki rasa hormat terhadap agama lain.
Proyek bertajuk Muslim West Facts Project itu diselenggarakan atas kerja sama Gallup dan Yayasan Coexist. Survei diambil dari telepon acak terhadap lebih dari 1.000 orang dewasa dan dilaksanakan pada 31 Oktober-13 November 2009.

Kuil Dewi Kucing Mesir Kuno Ditemukan

Kamis, 21 Januari 2010
Kuil Dewi Kucing Mesir Kuno Ditemukan
TIM arkeolog melakukan penggalian dan berhasil menemukan kuil berusia 2.000 tahun yang mungkin dibangun guna mengadakan penyembahan terhadap dewi kucing Mesir kuno bernama Bastet.

Puing-puing kuil dari era Ptolemaic itu ditemukan arkeolog Mesir di jantung kota pelabuhan Mediterania Alexandria yang didirikan oleh Alexander Agung pada abad ke-4 SM. Pada era itu, kota tersebut diduduki Dinasti Ptolemaic berbahasa Yunani yang memerintah Mesir selama 300 tahun dan berakhir saat Ratu Cleopatra melakukan aksi bunuh diri.

Kuil itu kemungkinan dimiliki Ratu Berenice, istri Ptolemy III yang memerintah Mesir pada abad ketiga sebelum Masehi. Mohammed Abdel-Maqsood, arkeolog Mesir yang memimpin proses penggalian, mengatakan penemuan ini merupakan jejak pertama dalam pencarian lokasi pemerintahan kerajaan Alexandria.

Beberapa patung Dewi Bastet yang ditemukan menunjukkan mungkin ini adalah kuil pertama dari era Ptolemaic yang ditujukan untuk menyembah dewi tersebut. Beberapa patung dewa lain dari zaman Mesir kuno juga ditemukan di antara puing-puing itu.

Zahi Hawass, ketua arkeolog, menjelaskan kuil itu mungkin di kemudian hari digunakan sebagai tambang. Ini dibuktikan dengan banyaknya batu yang hilang. Alexandria yang ada kini dibangun tepat di atas reruntuhan kota dari era klasik itu.

Namun, beberapa kuil besar, istana, dan perpustakaan dari era itu belum ditemukan hingga kini. Kuil itu ditemukan di wilayah Kom el-Dekkah di dekat stasiun utama kota Alexandria.

2010, Lima Proyek Migas Beroperasi

21 January 2010 M


Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Sekuriti dan Perwakilan BP Migas, Amir Hamzah mengatakan bahwa Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) bakal meresmikan lima proyek migas baru dengan investasi mencapai US$ 921,7 juta. Proyek migas ini merupakan proyek utama untuk mendukung pencapaian target produksi migas nasional. "Peresmiannya masih menunggu penetapan waktu dari Kementerian ESDM," jelasnya.

Proyek tersebut diantaranya memproduksi gas sebesar 745 Juta Standar Metrik Kaki Kubik per Hari (MMSCFD), memproduksi minyak sebesar 25.000 barel per hari dan LPG sebesar 6.000 barel per hari. Sementara itu, target produksi minyak tahun ini sebesar 965.000 BOPD dan target produksi gas sekitar 7758 MMSCFD.

Proyek pertama, Proyek Tunu Phase 12 yang lokasinya ada di Delta Mahakam Kalimantan Timur. Proyek ini milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Total E&P Indonesia. Rencananya kedua proyek tersebut bisa memproduksi gas sebesar 630 MMSCFD dengan investasi mencapai US$ 663 juta.

Proyek kedua, Proyek Seturian Surface Facilities di Kalimantan Timur dengan kapsitas produksi mencapai 35 MMSCFD. Proyek ini dikelola oleh Chevron Indonesia Company dengan nilai investasi mencapai US$ 22,2 juta.

Proyek ketiga, proyek di lapangan Oyong Phase 2 yang dikelola oleh Santos di Selat Madura dan Pasuruan, Jawa Timur. Untuk proyek ini, Santos menggelontorkan dana sebesar US$ 58 juta untuk memproduksi hingga 80 MMSCFD.

Proyek keempat, Proyek Oil Treating Facilities dan LNG Facilities yang dikelola Hess di Gresik, Jawa Timur. Dengan rencana anggaran senilai US$ 165,7 juta, proyek ini akan memproduksi minyak sebanyak 25.000 barel per hari dan memproduksi LPG sebanyak 6.000 barel per hari.

Proyek kelima, proyek milik Conoco Philips di Lapangan North Belut, Laut Natuna Selatan. Saat ini produksi gas di North Belut sudah berada di kisaran 265 MMSCFD dan produksi minyak sebesar 20.0000 barel per hari. Namun, proyek ini sudah beroperasi sejak Januari 2010 ini.

Penderita HIV/AIDS Tahun 2010

21 Januari 2010
Penderita HIV/AIDS Tahun 2010 Capai 130.000 Orang

Bandarlampung (ANTARA News) - Jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada 2010 diperkirakan mencapai 93 ribu sampai 130 ribu orang. Menurut "National Trainer Care, Support and Treatment IMAI-HIV/AIDS", dr Ronald Jonathan MSc, pada seminar dua hari "Global Diseases 2nd Continuing Professional Development" di Bandarlampung, Sabtu dan Minggu, angka itu diperoleh berdasarkan perkiraan pengaduan penderita terinfeksi HIV/AIDS ke sejumlah rumah sakit, yang berjumlah tidak lebih dari sepersepuluh korban terinfeksi keseluruhan.

"Perkiraan saya, jumlah kasus terinfeksi HIV/AIDS hingga 2010 akan mencapai antara 93 ribu hingga 130 ribu kasus, dan prinsip fenomena gunung es yang berlaku mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS yang tampak hanyalah 5-10 persen dari jumlah keseluruhan," katanya.

Sementara itu, dia menambahkan, jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia sejak 1980-an hingga September 2009 yang terdata oleh Departemen Kesehatan mencapai 18.442 penderita, dengan perbandingan jumlah penderita laki-laki dan perempuan sebesar tiga berbanding satu.

"Sudah ada pergeseran pola penyebaran, kini penyeberan terbesar terjadi lewat hubungan seks, bukan lagi penggunaan jarum suntik," ujarnya.

Dia menerangkan, hampir 50 persen dari penyebaran virus HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seksual,dan melalui jarum suntik (pada pengguna narkoba) mencapai 40,7 persen berdasarkan riset terhadap jumlah total penderita.

Sementara itu, penyebaran virus HIV/AIDS pada gay, waria dan transgender hanya mencapai 3-4 persen dari jumlah total penderita.

Rentan usia tertinggi penderita HIV/AIDS hingga saat ini masih tetap berada pada usia produktif yaitu 20-39 tahun.

Khusus untuk Provinsi Lampung, jumlah penderita HIV/AIDS di provinsi itu mencapai 188 penderita, dengan 42 orang penderita yang meninggal.

"Untuk jumlah penderita HIV/AIDS, Lampung berada pada posisi 17 dari 33 provinsi, artinya jumlah penderita di provinsi itu masih cukup banyak," kata dia.

Dia mengingatkan, penyadaran dan pendampingan terhadap penderita HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan, agar jumlah mereka dapat diminimalkan.

"Minimal kita dapat memberikan konseling dan bimbingan terhadap mereka tentang pentingnya kesadaran untuk mau berobat secara teratur, dan menyebarkan hal itu kepada penderita lainnya," kata dia.

Khusus untuk konseling, dia mengingatkan kepada pendamping agar membicarakan langsung hal-hal tersebut dengan penderita, bukan dengan keluarganya.

"Saya ingatkan ada pola konseling yang salah, yaitu mengajak bicara keluarga penderita, karena nanti urusannya akan lebih repot, lebih baik anda langsung berbicara dengan penderita," katanya.

Sumber = MF. Nurhuda Yusro