Klik Dapet Duit

Minggu, 07 Februari 2010

Ant@r@ Aku,D!@,& D!@

Minggu,7 Februari 2010; 21:20        

          Suang hari di suasana yang menyenangkan. Tampak sekelompok anak sekolah makan di kantin. Mereka asyik bercengkrama,bercanda,dan tertawa. Namun seketika itu mereka terdiam. Ternyata yang menyebabkannya adalah seorang siswi kelas 3 yang lewat di depan kantin tersebut. Memang tidak bisa dipungkiri lagi,siswi itu memang cantik,selain itu dia pintar,cerdas,dan tidak sombong.
          Mereka yang melihat siswi yang bernama Annisa itu,matanya hampir tidak berkedip. Mereka terus melihat siswi itu hingga tak kelihatan lagi.
Tiba-tiba salah satu diantara mereka langsung tersadar dan membangunkan teman-temannya dari lamunan di siang bolong itu. Aldi,dialah yang melakukannya.

Aldi = “Hei…… bangun……… bangun……….!!!!!” Kata Aldi sambil memukul meja.

Mereka langsung tersadar dan langsung menyoraki Aldi.

Hari =”Huh kamu Di,ganggu aja

Agus =”Iya,kamu nich Di

Aldi malah tersenyum mendengar celotehan mereka.

Hendri =”Wa……..h,makin lama makin cantik”. Pandangan masih pada si siswi tadi meski sudah hilang dari jangkauan mata.

Aldi =”Hei,Ndri,sudah hilang………” Menyilang-nyilangkan tangannya didepan muka Hendri. Dan Hendripun tersadar.

Hendri =”Hei,apa-apaan nich”.

Aldi =”Sudah hilang broooooooo.” Sambil tersenyum.

Hendri =”Hu..h kamu tu ya nggak tahu orang lagi…[menjewer kuping Aldi]

Aldi =”Lagi apa… ha…? [balas menjewer]

Hendri =”Aduh..aduh..aduh.. Uh kamu tu ya… [memegang kupingnya karena kesakitan]

Hari =”Hei..hei..hei.. sudah sudah. Kalian tu ya kaya anak kecil aja…!!!

Agus =”Sudahlah,mereka memang anak kecil kok..

Kemudian lonceng pun berbunyi tanda jam istirahat terakhir habis.

Aldi =”Tu sudah lonceng. Aku masuk dulu ya.. Nich uang traktirnya. Kalau kurang bilang. [Menaruh uang 20.000 di meja tempat mereka duduk]

Hendri =”Bener nich Al?

Aldi langsung pergi sambil berlari tak menghiraukan pertanyaan Hendri.

Hari =”Ya pasti bener la..h. Ya sudah,kami masuk duluan. Kamu yang kasih uang itu ya..

Hari dan Agus langsung menuju kekelasnya. Sementara Hendri menyerahkan uang itu kepada bapak kantin.

Bersambung..........